Menikahi Pria Misterius

Menghukum 



Menghukum 

0"Ada apa dengan kaki Wanwan?" Tanya Nenek Huo yang terkejut.     
0

Su Wanwan memasuki ruangan sambil digendong oleh Huo Jingshen. Karena hari ini adalah hari biasa dan sudah saatnya makan siang, mereka mengira hanya akan ada kakek dan nenek Huo di rumah, tapi tidak ada yang menyangka….     

Ruangan itu begitu ramai, dan sekarang semua orang menatapnya, Su Wanwan merasa dirinya seperti sedang sengaja bermesraan di depan mereka. Situasi ini benar-benar membuatnya canggung! "Rasanya ingin menggali lubang dan bersembunyi, aaaah!" Batinnya.     

Dibandingkan dengan wajah dan daun telinga Su Wanwan yang menjadi merah, ekspresi wajah Huo Jingshen sangat tenang, dia membantu Su Wanwan duduk di atas sofa kemudian berdiri dan menatap sekilas ke arah Xing Sijing.     

Xing Sijing menatap Su Wanwan dengan penuh kebencian. Dia merasa Su Wanwan benar-benar seorang wanita jalang dan rendahan, tetapi para pria benar-benar menyukai caranya ini.     

Mengingat bagaimana dia menggunakan kekuasaan kakaknya untuk memarahinya dengan angkuh itu….      

"Memikirkannya saja membuatku muntah! Sekarang masih sengaja berpura-pura lemah dan minta kakak mengendongnya, dasar wanita rendahan yang suka bermanja-manja!"     

Xing Sijing sama sekali tidak menyadari ketika Huo Jingshen menatapnya, hingga Huo Jingshen memalingkan wajahnya, dan ketika ia sadar, hal itu membuatnya mengeluarkan keringat dingin.     

Kakaknya yang satu ini benar-benar menakutkan, ia seperti tidak memiliki emosi, terlihat elegan dan lembut, tetapi setelah kejadian tadi ia mengetahui bahwa semua itu hanya penampilannya saja.     

"Kebetulan di jalan tadi dia bertemu dengan Sijing, lalu ditabrak olehnya."     

Perkataan Huo Jingshen benar-benar membuat hati Xing Sijing terkejut, wajahnya langsung berubah menjadi pucat. "Kakak, apa maksud dari perkataanmu ini? Aku juga tidak sengaja melakukannya."     

"Apa yang terjadi?" Huo Qinyu bertanya kepada putrinya.     

"Ibu, bukan aku, dia sendiri yang menabrakku."     

"Wanwan yang menabrakmu?" Nenek Huo bertanya dengan curiga, "Kalau begitu kenapa kamu tidak terluka? Malah kaki Su Wanwan yang dibalut dengan kain kasa."     

"Luka itu memang sudah ada di kakinya sebelumnya."     

"Sudah ada luka kenapa kamu masih menabraknya?"     

"Aku…." Xing Sijing merasa dirinya telah dijebak lalu menjelaskan, "Dia tiba-tiba membalikkan badan dan membuat keramik yang aku beli khusus untuk kakek…."     

"Jadi begini." Huo Jingshen dengan tenang berkata, "Sijin tidak tahu Wanwan adalah kakak iparnya, jadi dia menghinanya dan terjadilah pertengkaran ini."     

Xing Sijing tertegun. Dengan perkataan Huo Jingshen yang singkat itu, ia merasa sudah masuk dalam jebakan. Dan benar, kakek Huo mengangkat alisnya lalu bertanya, "Sijing, apa yang telah kamu katakan kepada kakak iparmu?"     

"Aku tidak…."     

"Sijing." Huo Qinyu langsung memotong perkataannya , "Pergi minta maaf kepada Wanwan."     

"... ibu?" Xing Sijing menatap ke ibunya dengan tatapan tidak percaya pada perkataan ibunya.     

"Apa kamu sudah tidak mau mendengar perkataanku ya? Pergi minta maaf pada kakak iparmu!" Kata Huo Qinyu dengan nada yang tegas.     

Dalam hati Xing Sijing merasa tidak senang, bagaimana mungkin ia mau minta maaf. kemudian suasana di ruang tamu saat ini menjadi agak canggung. Sampai terdengar tongkat kakek Huo yang mengetuk lantai.     

"Sijing!" wajah Huo Qinyu yang tidak pernah seserius ini.     

Xing Sijing menggertakkan giginya, dengan sangat tidak bersedia akhirnya dia berkata, "Maaf."     

Su Wanwan mengedipkan matanya dan hanya bisa berkata, "Tidak apa-apa."     

"Wanwan adalah kakak iparmu, lain kali kamu tidak boleh lagi berbicara seperti itu, apa kamu mengerti?" Huo Qinyu memarahinya lagi.     

Xing Sijing tidak menjawab.     

"Anak ini sebenarnya kenapa…."     

"Ibu." Xing Yuyun akhirnya berbicara, "Sijing sudah mengetahui kesalahannya, kedepannya dia tidak akan melakukan kesalahan ini lagi. Kami berharap kakak bisa memaafkannya dan tidak marah kepadanya."     

Huo Jingshen menatap sekilas ke arahnya dengan tenang, "Memang Yuyun lebih pengertian."     

Xing Yuyun hanya terdiam, "...."     

Disebut pengertian oleh kakak yang berbeda lima tahun denganmu, selain menerimanya, mau membalas apa?     

"Wanwan." Nenek Huo duduk di samping Su Wanwan dan bertanya, "Apa yang dikatakan dokter, apa lukamu parah?"     

"Tidak ada apa-apa Nenek…."     

"Mungkin dia tidak bisa berjalan selama dua sampai tiga hari ini." Huo Jingshen menjawab dengan tenang. Itu yang dikatakan oleh dokter perempuan tadi dan tidak mungkin salah.     

"Sampai separah itu?!" Nenek Huo agak terkejut lalu menatap ke Xing Sijing dan memarahinya lagi, "Sijing, lain kali kamu tidak boleh seperti ini lagi, kamu lihat sepatu hak tinggimu itu, tinggi sekali dan bagian depannya begitu tajam, sangat bahaya sekali, lain kali kamu jangan pakai sepatu seperti itu, kamu dengar tidak?"     

Xing Sijing sangat kesal sampai mau muntah. "Dasar wanita jalang yang cari mati, hanya ditendang sekali saja sengaja berpura-pura tidak bisa berjalan beberapa hari…. Benar-benar sengaja!"     

  *     

  *     

  *     

Setelah pembicaraan itu selesai mereka makan siang bersama.     

Kakek Huo adalah orang yang sangat mematuhi aturan, jadi saat sedang makan tidak boleh ada yang berbicara. Kecuali nenek Huo yang selalu menyuruh Su Wanwan untuk makan, tidak ada orang yang berani berbicara.     

Saat kembali ke ruang tamu, Huo Qinyu tersenyum dan berkata, "Ayah, hari ini ada sesuatu yang ingin aku katakan kepadamu."     

Kakek Huo mengangkat gelas dan meniupnya perlahan-lahan, "Ada apa lagi?"     

"Bulan tujuh ini Sijing sudah mendapatkan surat kelulusannya, rencananya dalam beberapa hari ini dia akan bekerja di perusahaan Huo Yuan."     

Kakek Huo menangguk, "Jingshen, untuk urusan ini kamu atur sebentar ya."     

"Baik." Huo Jingshen menjawabnya dengan sangat cepat.     

Bahkan Xing Sijing juga merasa sangat aneh.     

Kemudian ….     

"Yuyun, nanti kamu bawa Sijing untuk masuk dan lapor ke departemen marketing."     

"Mengapa ke departemen marketing?" Xing Sijing bertanya dengan nada yang tinggi.     

"Oh?" Huo Jingshen bertanya kepadanya, "Kalau begitu kamu mau masuk ke departemen mana?"     

Xing Sijing mengepalkan tangannya dan menahan emosinya, "Aku belajar desain, tentu ingin masuk ke departemen desain."     

Huo Jingshen mengangkat alisnya dan berkata, "Apa kamu tahu sekarang proyek apa yang sedang dilakukan oleh perusahan Huo Yuan?"     

Xing Sijing terdiam. "Proyek apa?" Dia tidak bisa menjawabnya.     

"Apakah kamu tahu perusahan mana saja yang telah bekerja sama dengan kami sekarang?" Tanya Huo Jingshen lagi.     

Xing Sijing kembali terdiam lagi.     

"Dua hari yang lalu, Huo Yuan membuka tempat untuk melakukan proyek baru lagi, perusahan mana yang menjadi target kami, apa kamu tahu?"     

Xing Sijin tidak bisa menjawab, "..."     

Semua orang juga hanya terdiam. Wajah Xing Sijing langsung memerah.     

Sebagai orang tua, Xing Guozhi dan Huo Qinyu melihat putrinya yang tidak tahu apapun merasa sedang menampar wajah mereka sendiri, benar-benar membuat canggung.     

"Kamu tidak mengetahui apapun, lalu kamu nanti mau membuat desain untuk apa?" Huo Jingshen mengangkat alis matanya dan berbicara dengan nada yang dingin, "Jadi pajangan saja?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.